Diam bukan berarti suatu hal yang buruk, diam terkadang memberikan sebuah ketenangan. Menurut novelis terkenal, Bung Tere Liye di novelnya yang berjudul Rindu mengatakan, "Dalam banyak hal, diam justru membawa kebaikan." yaa, memang begitu adanya.
Begitupun diam ketika menyimpan sebuah perasaan cinta, benci, kagum, ataupun yang lainnya, diam ternyata salah satu cara untuk menenangkan hati. Menenangkan untuk tidak terbawa nafsu, menenangkan untuk tidak terbawa suasana atau sering kali kita dengar dengan sebutan Baper (bawa perasaan) yang belum tentu itu baik ketika kita ungkapkan.
Walau begitu, kita tahu.. perasaan adalah perasaan.
Diam pun tidak untuk membiarkan sebuah keburukan terjadi, diam disaat-saat yang tepatlah dan momen yang baiklah yang kemudian akan menjadi sebuah kebaikan.
Dan diamku...
bukan berarti aku tak merasa..
aku hanya menyampaikan segala isi hatiku saat kupanjatkan doa kepada-Nya.
Baik itu benci, suka, atau bahkan cinta sekalipun.
DI BAWAH LANGIT BIRU
Love Allah. Listen the voice and make every dreams come true at the same time under the blue sky. Someday if Allah accede. Aamiin :)
Selasa, 25 Agustus 2015
Minggu, 06 April 2014
Tersenyum Seperti Mereka
Gerimis membasahi jalan di kotaku, tapi orang-orang masih hilir mudik dengan ramainya. Langit mulai gelap, matahari sepertinya sudah tidak menampakkan cahanyanya. Aku berjalan menuju tempat tinggalku, jaraknya tak jauh dari kampus cukup beberapa menit saja sudah sampai.
Seorang anak laki-laki berlari sembari tersenyum, diikuti dengan yang lainnya, berlali dibelakangnya, tak kalah semangat dari temannya yang didepan tadi. mereka benar-benar terlihat bahagia, berlari bersama, bermain, tertawa, tanpa ada sedikitpun beban diwajahnya. Aku pun ikut tersenyum melihat kebahagiaan mereka, seolah aku ikut berlari bersama dengan mereka. Walau gerimis, anak-anak itu masih berlari dengan semangatnya, seolah tak pernah lelah sejauh apapun mereka berlari.
Aku ingin seperti mereka, yang semangatnya tak pernah pudar seperti daun yang terkena tetesan air, tak ubah sedikitpun warnanya. tetap memberikan keindahan setiap kali orang melihatnya.
Aku ingin berlari seperti mereka, tak pernah berhenti sampai mereka menemukan tujuannya.
Aku ingin tersenyum seperti mereka, tak hilang saat hujan turun, tak hilang saat petir bergemuruh. Tetap tersenyum, saling berbagi kebahagiaan antar sesamanya.
Aku ingin seperti mereka yang setiap perlakuannya mengundang tawa, membuat nyaman, dan membahagiakan kedua orang tua mereka dengan cara yang sederhana namun memberi arti yang dalam.
Ah, aku ingin seperti itu. Tidak hanya berjalan dengan langkah biasa, tidak hanya berlari tanpa tujuan yang pasti. Aku ingin tersenyum seperti mereka yang diwajahnya tak ada sedikitpun keraguan, yang ada hanya keikhlasan dari setiap senyum dan tawanya.
Seorang anak laki-laki berlari sembari tersenyum, diikuti dengan yang lainnya, berlali dibelakangnya, tak kalah semangat dari temannya yang didepan tadi. mereka benar-benar terlihat bahagia, berlari bersama, bermain, tertawa, tanpa ada sedikitpun beban diwajahnya. Aku pun ikut tersenyum melihat kebahagiaan mereka, seolah aku ikut berlari bersama dengan mereka. Walau gerimis, anak-anak itu masih berlari dengan semangatnya, seolah tak pernah lelah sejauh apapun mereka berlari.
Aku ingin seperti mereka, yang semangatnya tak pernah pudar seperti daun yang terkena tetesan air, tak ubah sedikitpun warnanya. tetap memberikan keindahan setiap kali orang melihatnya.
Aku ingin berlari seperti mereka, tak pernah berhenti sampai mereka menemukan tujuannya.
Aku ingin tersenyum seperti mereka, tak hilang saat hujan turun, tak hilang saat petir bergemuruh. Tetap tersenyum, saling berbagi kebahagiaan antar sesamanya.
Aku ingin seperti mereka yang setiap perlakuannya mengundang tawa, membuat nyaman, dan membahagiakan kedua orang tua mereka dengan cara yang sederhana namun memberi arti yang dalam.
Ah, aku ingin seperti itu. Tidak hanya berjalan dengan langkah biasa, tidak hanya berlari tanpa tujuan yang pasti. Aku ingin tersenyum seperti mereka yang diwajahnya tak ada sedikitpun keraguan, yang ada hanya keikhlasan dari setiap senyum dan tawanya.
Jumat, 14 Maret 2014
UNTITLED
Ketika kurasakan sudah ada
ruang dihatiku yang kau sentuh
dan ketika kusadari sudah
tak selalu indah cinta yang ada
mungkin memang ku yang harus mengerti
bilaku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada dihatiku
adakah ku singgah dihatiku
mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit dihatimu
bilakah ku menggangu harimu
mungkinkah kau tak ingin adaku
adakah ku sedikit dihatimu
bila memang ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat kumuliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada dihatiku
kau yang ada dihatiku
bila cinta kita tak kan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku singgah dihatimu
dan bilakah kau tau
kaulah yang ada dihatiku
kau yang ada dihatiku
adakah ku dihatimu
Untitled-Maliq and D'essentials
Cuma suka aja sih lagunya. Ya! suka aja :D
ruang dihatiku yang kau sentuh
dan ketika kusadari sudah
tak selalu indah cinta yang ada
mungkin memang ku yang harus mengerti
bilaku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada dihatiku
adakah ku singgah dihatiku
mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit dihatimu
bilakah ku menggangu harimu
mungkinkah kau tak ingin adaku
adakah ku sedikit dihatimu
bila memang ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat kumuliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada dihatiku
kau yang ada dihatiku
bila cinta kita tak kan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku singgah dihatimu
dan bilakah kau tau
kaulah yang ada dihatiku
kau yang ada dihatiku
adakah ku dihatimu
Untitled-Maliq and D'essentials
Cuma suka aja sih lagunya. Ya! suka aja :D
Rabu, 12 Maret 2014
Cinta Sang Penjaga Telaga
Kuceritakan kepadamu
bahwa langit siang ini tidak ingin biru
ia ingin merah jambu
ingin jatuh cinta sepertiku
Tetapi kukatakan jangan, kau cantik dengan birumu
biru itu perlambang lembut dan tegar
jika kau ingin memerah
maka kau akan mendekati luka
luka yang sama sepertiku
Duhai langit, andai engkau tahu betapa pedihnya luka
kau pasti akan pulang untuk memelukku
pulang dari tempatmu yang tinggi itu.
Dari Novel karya Azzura Dayana
Cinta Sang Penjaga Telaga
bahwa langit siang ini tidak ingin biru
ia ingin merah jambu
ingin jatuh cinta sepertiku
Tetapi kukatakan jangan, kau cantik dengan birumu
biru itu perlambang lembut dan tegar
jika kau ingin memerah
maka kau akan mendekati luka
luka yang sama sepertiku
Duhai langit, andai engkau tahu betapa pedihnya luka
kau pasti akan pulang untuk memelukku
pulang dari tempatmu yang tinggi itu.
Dari Novel karya Azzura Dayana
Cinta Sang Penjaga Telaga
Sabtu, 01 Maret 2014
Ya! Aku Benar Menyukainya.
Aku benar-benar menyukainya. Entah itu dikala ia tidak terlihat atau bahkan benar-benar terlihat oleh pandanganku. Mata ini selalu tertuju padanya, ia yang selalu memberikan keindahan di setiap waktunya, di tempat-tempat yang berbeda, dengan goresan-goresan halus yang menyertainya. Ia bahkan selalu ada ketika aku ingin melihatnya, kapan ku mau. Terkadang pandanganku pun tak ingin lepas, karena ia selalu terlihat menawan.
Aku tahu, semua orang memiliki ceritanya sendiri bersamanya.
Dia itu....
LANGIT.
Ya, langit yang luar biasa atas ciptaan yang Maha Kuasa..
Langit itu ada, namun terkadang tak terlihat. Awan yang menutupinya, atau kabut tebal hingga langit tak terlihat lagi. Ia selalu memberikan keindahan yang berbeda-beda di setiap waktu dan tempat yang berbeda. Suatu saat awan itu berlalu bersama angin yang berhembus membawanya pergi.Dan disaat itulah langit akan terlihat jelas warnanya. Biru muda. Subhanallah. Ciptaan-Nya yang luar biasa ini selalu membuatku tak mampu berkata-kata selain memuji keindahan atas apa yang di berikan Allah berupa keindahan.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari akan keindahan itu.
Cobalah sesekali melihat ke atas, lihat lah langit yang begitu luas, dan Allah memberikan keindahan yang tak ada bandingannya, bersyukurlah atas keindahan yang di berikan-Nya.
Hal kecil itu bisa membuat kita senang seketika, dan melihat langit menurutku adalah cara ter-ampuh agar kita bisa menikmati keindahan-Nya.
Aku tahu, semua orang memiliki ceritanya sendiri bersamanya.
Dia itu....
LANGIT.
Ya, langit yang luar biasa atas ciptaan yang Maha Kuasa..
Langit itu ada, namun terkadang tak terlihat. Awan yang menutupinya, atau kabut tebal hingga langit tak terlihat lagi. Ia selalu memberikan keindahan yang berbeda-beda di setiap waktu dan tempat yang berbeda. Suatu saat awan itu berlalu bersama angin yang berhembus membawanya pergi.Dan disaat itulah langit akan terlihat jelas warnanya. Biru muda. Subhanallah. Ciptaan-Nya yang luar biasa ini selalu membuatku tak mampu berkata-kata selain memuji keindahan atas apa yang di berikan Allah berupa keindahan.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari akan keindahan itu.
Cobalah sesekali melihat ke atas, lihat lah langit yang begitu luas, dan Allah memberikan keindahan yang tak ada bandingannya, bersyukurlah atas keindahan yang di berikan-Nya.
Hal kecil itu bisa membuat kita senang seketika, dan melihat langit menurutku adalah cara ter-ampuh agar kita bisa menikmati keindahan-Nya.
Kamis, 27 Februari 2014
Melayang Jauh
Sedih dikala mata tak melihat sosokmu
Letih dikala harap belum jua terwujud
Pudar dikala cinta berpaling
Senja berlalu begitu cepat, ombak masih tetap riuh dilautan, langit
yang kian lama kian menjadi kelam. Namun, masih saja aku memikirkanmu.
Harapku melayang jauh bersama angin, entah kemana ia pergi, entah kemana
ia akan singgah. Melambung jauh di udara, tanpa tahu arah dan tujuan.
Terlalu jauhkah angin itu pergi? Sampaikah ia padamu yang jauh disana?
Atau mungkin, kau malah menghiraukan angin itu. Angin yang membawa semua
harapku.
Langganan:
Postingan (Atom)